Saat ini banyak ecommerce platform (seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, dll), seiring itu juga banyak online shop bermunculan. Barang yang dijual macam-macam mulai dari fashion apparel, sampai sekarang makananpun sudah dijual secara online. Perkembangan ini memicu pergeseran cara bertransaksi masyarat, dari metode konvensional menuju ke arah perdagangan digital. Sehingga muncul dikalangan pedagan online sistem bisnis dropship.

Dropship adalah suatu sistem bisnis, di mana seseorang bisa berjualan tanpa perlu memiliki stok barang terlebih dahulu. Seluruh produk yang dijual biasanya milik pihak lain, dalam hal ini supplier. Namun, istimewanya adalah orang tersebut diizinkan menjual seluruh produk dari supplier dengan atas nama toko mereka sendiri. Bukan cuma itu, seluruh urusan stok produk, pengemasan, hingga pengiriman, semuanya dilakukan oleh supplier untuk mitra dropshipnya.

Sedangkan dropshipper adalah sebutan untuk pelaku bisnis yang menjalankan usaha dengan sistem ini. Tugas seorang dropshipper hanya memasarkan produk-produk yang dijual supplier, dengan menggunakan nama tokonya sendiri. Sehingga, apabila sudah terkenal, dropshipper akan diuntungkan dari segi nama besar tokonya. Sedangkan supplier akan terus mendapat pesanan tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.

Skema Bisnis Dropship
Model bisnis dengan sistem dropship umumnya melibatkan tiga pihak. Mereka yang terlibat antara lain, supplier, dropshipper, dan konsumen.

Sebelum memasarkan produk, biasanya dropshipper sudah menjalin kerjasama tertentu dengan supplier. Sehingga apabila ada pesanan yang berasal dari dropshipper tersebut, maka supplier harus mengirimnya dengan atas dropshipper. Agar lebih mudah mari kita simak penjelasan berikut ini:

Pertama, setelah menjalin kerjasama, dropshipper memasarkan produk-produk supplier ke barbagai toko online atau media sosial yang telah dibuatnya. Seluruh urusan yang berkaitan dengan nama toko, penentuan harga, hingga strategi pemasaran, sepenuhnya menjadi kendali dropshipper. Keuntungan yang diperoleh dropshipper berasal dari selisih harga jual dengan harga beli produk yang diperolehnya dari supplier.

Kedua, apabila ada pesanan dari konsumen, maka dropshipper akan meneruskannya kepada supplier. Dalam hal ini, konsumen tidak akan tahu dari mana produknya berasal. Konsumen hanya tahu produk yang dibelinya dikirim dari toko online tempat ia melakukan transaksi tersebut. Hal ini sama seperti transaksi jual beli pada umumnya. Selanjutnya, supplier akan mengemas dan mengirim pesanan tersebut ke alamat konsumen. Informasi yang tertera pada label pengiriman harus berisi identitas dropshipper dan konsumen. Supplier tidak boleh mencantumkan identitasnya pada produk yang dikirim kepada konsumen.

Ketiga, apabila pesanan yang diterima konsumen sudah sesuai, maka reputasi toko online yang dibuat oleh dropshipper tersebut akan meningkat. Sedangkan, apabila pesanan yang diterima konsumen tidak sesuai, maka dropshipper bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Sistem bisnis dropship memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh jenis bisnis lain yang pernah ada sebelumnya. Keunggulan tersebut antara lain:

1. Modal Kecil Dalam hal ini metode dropship memiliki keuntungan tidak membutuhkan modal yang besar untuk pengadaan toko, produk dan biaya produksi.[4] Namun disisi lain, seorang dropshipper harus memiliki teknik marketing dengna pengelolaan informasi produk yang terbarukan, karena tidak memiliki produk secara fisik dan minimnya data informasi produk yang didapatkan dari supplier.

2. Tingkat Risiko Rendah Tingkat risiko memulai bisnis dropship sangat rendah, karena tidak dibutuhkan banyak modal untuk memulainya. Seorang dropshipper juga tidak perlu menyetok barang tersebih dahulu. Oleh karena itu, dropshipper tidak akan dipusingkan dengan masalah produk tidak laku, kadaluarsa, pengelolaan Gudang, dan lain sebagainya.

3. Jam Kerja Fleksibel Usaha jenis ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa ada jam kerja yang mengikat. Seorang dropshipper bebas mengatur jam kerjanya sendiri, terlebih lagi toko yang dibuat adalah toko online. Sehingga, seluruh produk yang dijual bisa diakses dan dipesan kapan saja oleh pelanggan. Apabila memiliki pekerjaan lain, seorang dropshipper juga tidak perlu keluar dari pekerjaan utamanya.

4. Relatif Mudah Dijalankan Bisnis dropship relatif mudah dijalankan siapa saja, bahkan oleh orang yang baru memulai bisnis sekalipun. Seorang dropshipper hanya perlu bekerjasama dengan supplier yang menerima model sistem seperti ini. Langkah selanjutnya dropshipper sudah bisa mulai berjualan tanpa khawatir usahanya dirusak oleh supplier.

 

Nah sudah tau tentang konsep bisnis dropship, Order Dropship bisa melalui eccomerce platform seperti Shopee Tokopedia Bukalapak dst, atau melalui email, jika kamu tertarik Explora Digital Print juga mempunyai program Dropship, bisa hubungi marketing kami [klik disini] 

 

*sumber https://id.wikipedia.org